Search This Blog

Sunday, May 7, 2017

MENYUSUP KE ISIS, JURNALIS PRANCIS TIDAK MENEMUKAN ISLAM????????

Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang jurnalis asal Perancis berhasil menyusup dan berbaur bersama dengan para simpatisan ISIS dalam jaringan teror bawah tanah di Paris. Pengalaman jurnalis Muslim itu mengejutkan, karena menurut dia para simpatisan ISIS itu sama sekali tidak paham soal Islam.

Jurnalis yang menggunakan nama samaran Ramzi ini mengaku "tidak melihat Islam" selama enam bulan menyamar dalam jaringan tersebut. Dia hanya menemukan para pemuda yang "tersesat, frustrasi, memiliki kecenderungan bunuh diri dan sangat mudah dimanipulasi."
i
Penyusupan Ramzi dilakukan antara musim panas 2015 hingga Januari 2016. Dia mengaku sangat mudah menghubungi kelompok yang menyebut diri sebagai "Tentara Allah" di Facebook itu.

Dia merekam banyak peristiwa dalam kelompok itu menggunakan kamera tersembunyi, termasuk rapat perencanaan serangan di sebuah kelab malam. Dikutip dari The Independent, Selasa (3/5), rekaman tersebut ditayangkan di stasiun televisi Canal pada Senin lalu dengan judul "Tentara Allah." Ramzi mengatakan, jaringan itu terdiri dari 10 anggota yang dipimpin oleh pemuda berusia 20 tahun bernama Ossama. 
Ossama sempat ditolak masuk angkatan bersenjata Perancis, pernah menjadi pemuja setan atau Satanis dan pecandu alkohol sebelum berkenalan dengan kelompok Islam radikal di internet.

Dia pernah dipenjara selama enam bulan setelah ketahuan mencoba bergabung dengan ISIS. Dia dibebaskan dan wajib lapor setiap hari ke pos polisi.

Pria keturunan Perancis-Turki ini adalah "emir" dari kelompok yang menggunakan aplikasi berbagi pesan Telegram untuk mengatur pertemuan.

Dalam sebuah rekaman tersembunyi, Ossama terlihat tersenyum saat membayangkan dirinya ditembak mati oleh polisi, seraya mengatakan "Syuhada tidak merasakan sakit." "Kita harus menyerang pangkalan militer. Ketika mereka makan, mereka berbaris, atau jurnalis. BFM iTele, mereka berperang melawan Islam," kata Ossama dalam rapat itu. 

Friday, May 5, 2017

NAH ADA TUJUH MACAM TEMAN TAPI YANG SAMPAI AKHIRAT HANYA SATU MARI TENGOK

7 MACAM TEMAN
(hanya 1 yang sampai di akhirat) . .

1. "Ta’aruffan” yaitu teman kenal secara ke
TEMAN SAMPAI AKHIRAT HANYA SATU NAH KAMU TERMASUK YANG MANA
betulan, seperti bertemu di kereta, halte bis, cafe dan lain nya.


2. "Taariiihan” yaitu teman karena faktor sejarah, teman sekampung, sekost, se'almamater dan lainnya.

3. "Ahammiyyatan” yaitu teman karena kepentingan (teman bisnis, politik dan lainnya)

4. "Faarihan” yaitu teman karean sehobi (hobby motor, nyanyi, futsal dan lainnya)

5. "Amalan” yaitu teman karena profesi, seperti dokter, guru dan lainnya.

6. "Aduwwan” yaitu teman yang terlihat seperti baik, tapi sebenarnya penuh kekebencian

7. "Hubban Iimaanan” yaitu teman yan suka MENGINGATKAN-mu serta MENGAJAK-mu selalu ke jalan Allah SWT

Dari ke 7 macam teman ini, no.1-6 akan sirna diakhirat, & yang tersisa hanya teman no.7

Namun teman no.7 ini selalu dipandang sebelah mata, selain dinilai sok alim, juga tidak menghasilkan duniawi, apalagi urusan materi

Padahal diakhirat nanti, teman no.7 inilah yang akan diberi SYAFAAT untuk membantu kita masuk ke dalam surgaNYA

Persahabatan yang dilandaskan karena Allah (QS 49:10)

Apabila penghuni surga tidak menemui teman di dunianya, lalu bertanya kepada Allah SWT : "Yaa Rabb...kami tidak melihat sahabatku yang sewaktu di dunia, shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami"

Maka Allah SWT berseru : "Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabatmu yang di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar dzarrah." (HR Ibnu Mubarokh)

Semoga Allah SWT bisa mengumpulkan kita di akhirat di dalam Jannah FirdausNya

ﺁَﻣِﻴـٍـِـﻦْ ... ﺁَﻣِﻴـٍـِـﻦْ ... ﺁَﻣِﻴـٍـِـﻦْ ﻳَﺂﺭَﺏْ ﺁﻟٌﻌَﺂﻟَﻤِِﻴِﻦْ

Thursday, May 4, 2017

ADZAN, BACAAN ADZAN DAN DO'A SETELAH DZAN


Bacaan adzan
Berikut bacaan lafadz adzan yang ditulis dengan bentuk 2 versi dan terjemahnya.
Bacaan lafadz adzan versi arabic (2x) اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
(2x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
(2x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ (2x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ (2x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
Bacaan lafadz adzan versi latin (Tulisan indonesia)
(1x) اَللهُ اَكْبَر , اَللهُ اَكْبَر (1x) لاَ إِلَهَ إِلاَّالله Allaahu Akbar Allaahu Akbar. (2X)
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)
Asyhadu an laa illaaha illallaah. (2X) Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2X) Hayya 'alas-shalaah (2X) Hayya 'alal-falaah. (2X)
Aku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah.
Laa ilaaha illallaah (1x) Artinya : Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah. Marilah Sembahyang (sholat).
Jika untuk adzan yang dikumandangkan saat akan menunaikan ibadah sholat shubuh, maka tambahkan lafadz
Marilah menuju kepada kejayaan. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah. اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ ، اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ Latin ;
( حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ ).
( Ash-shalaatu khairum minan-nauum ) yang artinya “ Sholat itu lebih baik dari pada tidur ” dan dibaca 2x setelah lafadz Hayya 'alal-falaah














Sunnah menjawab Adzan dan Iqomah
Pernah mendengar Adzan? Apa yang kamu lakukan saat mendengar Adzan? Bermain? Atau hal lain? Saya akan berbagi sedikit ilmu tentang Cara Menjawab dan Doa Setelah Adzan.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ’anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang membaca do’a ketika mendengar azan:
Latin ;
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺭَﺏَّ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﺪَّﻋْﻮَﺓِ ﺍﻟﺘَّﺎﻣَّﺔ ﻭَﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﺍﻟْﻘَﺎﺋِﻤَﺔِ ﺁﺕِ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﺍﻟْﻮَﺳِﻴﻠَﺔَ ﻭَﺍﻟْﻔَﻀِﻴﻠَﺔَ ﻭَﺍﺑْﻌَﺜْﻪُ ﻣَﻘَﺎﻣًﺎ ﻣَﺤْﻤُﻮﺩًﺍ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻭَﻋَﺪْﺗَ
“Ya Allah, Pemilik seruan yang sempurna ini dan sholat yang ditegakkan, anugerahkanlah kepada Nabi Muhammad; wasilah (kedudukan yang tinggi di surga) dan keutamaan (melebihi seluruh makhluk), dan bangkitkanlah beliau dalam kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan.”
“Allahumma Robba haadzihid da’watit taammati wash-sholaatill qooimah, Aati Muhammadanil wasiilata wal fadhiilah, wab’atshu maqoomam mahmuuda-nillladzi wa’adtahu.” Artinya ; Maka ia (yang membacanya) berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat.” [HR. Al-Bukhari No.614]

Dan inilah cara menjawab Adzan dan Iqamah yang baik. Cara menjawab adzan adalah dengan jawaban yang sama seperti apa yang tersebut dalam kalimat bacaan adzan kecuali pada bacaan adzan yang bunyinya “ Hayya ‘alash shalaah ” dan “Hayya ‘alal falah”, maka cara menjawabnya adalah dengan bacaan: لاحول ولاقوّة الاّ بالله Latin ;
Maka, kita yang mendengarnya, menjawab dengan bacaan :
“laa haula walaa quwwata illa billahi” Artinya : tidak ada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah” Namun, ketika kita mendengat suara adzan subuh, maka cara menjawab adzan subuh pada saat muadzin mengucapkan bacaan kalimat : الصّلاة خير من النّوم Latin ; “As shalaatu khairum minan naumi [dua kali] صدقت وبررت وانا على ذلك من الشّاهدين
Ketika dikumandangkan suara iqamah oleh muadzin, maka sunnah bagi kita menjawab iqamah dengan cara ; kalimat-kalimat yang terdengar dijawab sama persis seperti yang diucapkan oleh muadzin, kecuali pada kalimat : “Qad Qaamatish Shalaah”, maka di jawab dengan lafadz atau bacaan sebagai berikut :
Latin ; “Shadaqta wabararta wa anaa ‘alaa dzaalika minasy syaahidiina” Artinya : benar dan baguslah ucapanmu itu dan akupun atas yang demikian termasuk orang-orang yang menyaksikan. أقامها الله وادامها وجعلني من صالحى أهلها Latin ; “Aqaamahallahu wa adaamahaa waja’alani min shaalihi ahliha” Artinya :
“Allaahumma rabba hadzihid da’watit taammati wash-shalaatil qaa-imati, shalli wasallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin, wa aatihi su’lahu yaumal qiyaamati”
Semoga Allah mendirikan shalat itu dengan kekalnya, dan semoga Allah menjadikan aku ini, dari golongan orang-orang yang sebaik-baiknya ahli shalat” Dan setelah mendengar suara iqamah, kita menjawabnya dengan membaca doa setelah iqamah yaitu sebagai berikut : الّلهمّ ربّ هذه الدّعوة التّامّة والصّلاة القائمة صلّ وسلّم على سيّدنا محمّد واته سؤله يوم القيامة Latin ; Artinya :
Demikian Cara Menjawab Adzan dan Doa Setelah Adzan yang telah saya bagikan. Semoga Bermanfaat.
Ya allah Tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna, dan memiliki shalat yang ditegakkan, curahkan rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad, dan berilah/kabulkan segala permohonannya pada hari kiamat.

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM
SEMOGA BERMANFAAT 

Doa sesudah adzan


BISMILLAH



Berikut ini bacaan do'a setelah adzan dalam 2 versi yaitu dalam bahasa arab dan bahasa .
Do'a tersebut yaitu :
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ سَيِّدَ نَا مُحَمَّدَا ن الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّ رَجَةَ العَالِيَةَالرَّفِيعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَّحْمُوْدَاإ الَّذِيْ وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادِ
Latin " Allahumma rabba haadzihid-da’watit taammah wash-shalaatil-qaa'imah, aati sayyidinaa Muhammadanil-wasiilata wal-fadhiilah wasy-syarofa wad-darojatal-'aaliyatar-rofii'ah, wab' atshul-maqaamam-mahmuudanil-ladzii wa’adtah innaka laa tukhliful-mii’aad. " Artinya :
“Ya Allah, penguasa panggilan yang sempurna (adzan dan qomat) dan shalat yang didirikan, berikanlah kepada nabi Muhammad washilah, keanugerahan, kemulyaan, dan derajat yang luhur, keistimewaan dan tempatkanlah di tempat yang mulia yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak (pernah) menyalahi janji. ”


Tuesday, May 2, 2017

Do'a & Zikir Setelah Shalat fardhu

bismillahirrahmanirrahiim

semoga bermanfaat sahabat

Do'a & Zikir Doa & Zikir Sesudah Sholat  Dzikir sholat fardhu 1. Astaghfirullah (Memohon Ampunan) أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ "ASTAGHFIRULLAH HAL ADZIM, ASTAGHFIRULLAH HAL ADZIM, ASTAGHFIRULLAH HAL ADZIM, ALLAHUMMA ANTASSALAM WAMINKASSALAM TABARAKTA YA DZALJALALI WAL IKRAM" artinya: “Aku meminta ampunan kepada Allah (tiga kali). Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang selamat dari kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan kerusakan-kerusakan) dan dari-Mu As-Salaam (keselamatan), Maha Berkah Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik.” Referensi : (HR. Muslim no 915 dan HR. Muslim no 932) 2. Tauhid لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ "LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIKALAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI-INQ QODIR, ALLAHUMMA LAA MANI 'AA LIMA A' THOITA WALA MUGHTHIYA LIMA MANAGHTA WALA YANFA'U DZALJADDI MINKAL JADDU" na: “Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menolak terhadap apa yang Engkau beri dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau tolak dan orang yang memiliki kekayaan tidak dapat menghalangi dari siksa-Mu.” Referensi : (HR. Bukhhari No 844 dan HR. Muslim no 593) 3. Tauhid لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ "LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIKALAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI-INQ QODIR, LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH, LAA ILAAHA ILLALLAHU WALA NA'BUDHU ILLA IYYAHU, LAHUN NI'MATU WALAHUL FADHLU WALAHUS SANA'UL HASAN, LAA ILAAHA ILLALLAHU MUKHLISINA LAHUDDIN WALAU KARIHAL KHAFIRUN" artinya: “Tiada tuhan yang berhak sembah selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada Allah, milik-Nya-lah segala kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik, tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, kami mengikhlashkan agama untuk-Nya walaupun orang-orang kafir benci.” Referensi (HR. Muslim No 594) 4. Tasbih, Tahmid dan Takbir (Memuji Allah) سُبْحَانَ اللهُ "SUBHANALLAH" artinya: “Maha Suci Allah.” (tiga puluh tiga kali) اَلْحَمْدُ لِلَّهِ "ALHAMDULILLAH" artinya: “Segala puji bagi Allah.” (tiga puluh tiga kali) اَللهُ أَكْبَرُ "ALLAHUAKBAR" artinya: “Allah Maha Besar.” (tiga puluh tiga kali) kemudian membaca, لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ "LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIKALAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI-INQ QODIR" artinya: “Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” Referensi: (HR. Muslim no 597) Dari Abu Hurairah ra, “Barangsiapa mengucapkan dzikir ini setelah selesai dari setiap shalat wajib, maka diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan. Khusus Shalat Subuh dan Magrib لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ "LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIKALAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI-INQ QODIR" dibaca 10x (sepuluh kali) 5. Membaca ayat kursi "ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUMU. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIHI. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIM." Artinya: Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255) Referensi: “Barangsiapa yang membaca ayat kursi di akhir setiap shalat wajib, maka tidak ada yang menghalangi dia untuk masuk surga kecuali kematiannya.” (HR. An-Nasa'i) Surah Kursi : 6. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas Khusus Shalat Zhuhur, ‘Ashar dan ‘Isya`Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas (satu kali) KhususShalat Maghrib dan Shubuh Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas (tiga kali). (HR. Abu Dawud 2/86 dan An-Nasa'i 3/68, At-Tirmidzi 2/8)