Search This Blog

Wednesday, November 1, 2017

Tuan Guru Bajang Seorang Fast Learner

SEMOGA BERMANFAATFoto Muhammad Zulkarnaen.Foto Muhammad Zulkarnaen.
Tuan Guru Bajang Seorang Fast Learner
==========================
“Selama ini, figur sosok ulama’ itu lemah dalam teknokratik manajemen administrasi. Beliau ini (red. TGB) perform, kuncinya belajar terus. Ternyata, dia fast learner (pembelajar yang cepat)”.
Pernyataan tersebut bukanlah pernyataan dari saya. Itu adalah pernyataan dari seorang profesor, rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta selama dua periode yaitu Profesor. Komarudin Hidayat. Pernyataan tersebut disampaikan Prof. Komar, sapaan akrabnya dalam sebuah acara talkshow pada program Mata Najwa yang tayang pada Rabu, 26 Oktober 2016 di Stasiun Metro TV Jakarta.
Keluarnya pernyataan Prof. Komar tersebut yang ditujukan kepada Gubernur NTB TGB. Dr. TGH. M. Zainul Majdi tentu bukan sembarang berucap. Ia pasti telah banyak mendengar, membaca, dan menyaksikan secara langsung sepak terjang atau track record TGB selama memimpin NTB.
Hal yang juga cukup membuat Guru Besar Filsafat Agama ini memberikan nilai plus kepada sosok TGB adalah sosoknya yang seorang Tuan Guru atau Kiyai lulusan Tafsir al Qur’an Univesitas al Azhar Mesir namun ia terus belajar bagaimana mengelola pemerintahan yang baik. Proses belajarnyapun sangat cepat atau dalam istilah Prof. Komar: Fast Learner sehingga ia mampu menjalankan pemerintahan dengan sangat baik. Hal ini terbukti dari berbagai prestasi dan kemajuan yang tampak di NTB sejak awal pemerintahannya 2008 yang lalu.
”Beliau (red. TGB) sebagai contoh seorang pemimpin yang agamis, tapi kemudian punya kemampuan transformatif langsung kepada masyarakat. Jadi tidak berhenti pada retorika, cermah-cermah, tapi langsung transformatif,” ungkap Prof. Komar dengan nada tegas.
Lebih lanjut, Prof. Komar pada acara talkshow yang mengangkat tema Komandan Daerah tersebut memaparkan, Indonesia atau bahkan dunia harus banyak yang muncul sosok seperti Tuan Guru Bajang.
“Kalau model-model seperti ini, bisa diperbanyak tokoh seperti ini, maka kemudian tema-tema bahwa agama itu adalah rahmat bagi semesta, bahwa agama itu empowering society, ini terwujud. Jadi, menggeser yang agama sebatas retorika-retorika,” katanya menutup komentarnya yang disambut dengan tepuk tangan oleh audiens yang berada di dalam studio.

No comments:

Post a Comment